Akhir-akhir ini dunia pendidikan Indonesia tengah menjadi sorotan masyarakat luas, hal itu disebabkan karena banyak problem yang sedang membelenggu dunia pendidikan. Salah satunya tentu saja soal semakin lunturnya moralitas para peserta didik yang seharusnya disiapkan menjadi generasi penerus bangsa, menjadi pemimpin bangsa, serta diharapkan mampu untuk membawa perubahan dan kemajuan bagi negeri tercinta ini.
Namun kenyataan tak selalu berbanding lurus dengan harapan, generasi muda Indonesia terutama para pelajar telah mengalami sebuah masa yang bisa dikatakan sebagai masa degradasi moral. Banyak sekali sikap dan perilaku para pelajar yang justru semakin melenceng dari norma agama dan masyarakat Indonesia yang memiliki sejuta aturan luhur yang sudah menjadi tradisi turun temurun. Perilaku amoral para pelajar juga menjadikan dunia pendidikan nasional semakin tercoreng dan selalu mendapatkan cibiran dari masyarakat.
Hubungan yang sangat erat antara perilaku pelajar dan pendidikan memang menjadikan dunia pendidikan, khususnya kurikulum, kebijakan pemerintah lebih-lebih guru dijadikan sebagai sasaran menumpahkan segala kesalahan atas semakin menurunnya moralitas pelajar Indonesia. Berbagai kasus asusila (video porno) yang melibatkan sejumlah pelajar, kasus kriminalitas serta kasus kekerasan (tawuran) adalah sedikit kasus yang menunjukkan sudah semakin terdegradasinya moralitas pelajar Indonesia.
Tentu kurang bijak rasanya jika kita hanya menyalahkan sepihak saja, semisal pelajar, guru, pemerintah, muapun kurikulum maupun orang tua pelajar yang menjadi penyebab rusaknya akhlak pelajar Indonesia. Tentu kita harus ksatria untuk dapat mengakui bahwa salah satu hal yang menyebabkan menurunnya moralitas para pelajar di Indonesia adalah karena kita semua kurang bertanggungjawab dalam melakukan proses pendidikannya.
Harus kita akui bahwa proses pendidikan yang diterapkan di Indonesia kurang maksimal dan masih jauh dari kata sempurna. Salah satunya soal metode internalisasi moral dan akhlak kepada para pelajar. Sehingga tidak mengherankan jika saat ini banyak sekali pelajar Indonesia yang sangat pandai namun kurang memiliki akhlak yang baik. Namun,, itu bukan berarti para pelajar Indonesia tidak memiliki akhlak yang baik, karena masih ada jutaan pelajar Indonesia yang masih memiliki moralitas dan akhlak yang baik. Sedangkan bagi peajar yang saat ini sedang mengalami degradasi moral memang butuh bimbingan dan pendampingan agar mau kembali kepada aturan yang berlaku.
Adalah tanggungjawab kita bersama untuk mendidik para pelajar Indonesia untuk menjadi generasi penerus bangsa yang memiliki intelektual yang berkualitas sekaligus memiliki moral dan akhlakul karimah demi mewujudkan bangsa yang maju.
Saya sepakat sekali dengan Bapak Fauzul....
BalasHapusSemua dari kita memiliki tugas untuk memperbaiki, tentu saja tidak hanya di dunia pendidikan saja
Makasih atas kunjungannya ya mas
Hapusjangan lupa tak tunggu follownya di blog ini
iya semua dari kita berkewajiban untuk memperbaiki kondisi bangsa iini, terutama di bidang pendidikannya
Pendidikan harus dimulai dari rumah, bukan menyerahkan ke sekolah karena sudah bayar mahal....
BalasHapusPendidikan dasar memang dirumah, dan pendidikan di sekolah merupakan llanjutan dari pendidikan di rumah, jadi sama-sama pentingnya..
Hapusmakasih atas kunjjungannya...kalao boleh sekalian bisa follow blognya ya!!!