Proses pembelajaran di sekolah selama
ini didominiasi dengan kegiatan yang hanya dipusatkan di dalam ruang kelas
saja, atau paling luas di lingkuungan sekolah. Hal tersebut terkadang membuat
siswa menjadi bosan dan tertekan karena hanya melakukan aktifitas yang sama
setiap harinya. Apalagi ditambah dengan pendidik yang kurang memiliki
kreatifitas dan inovasi dalam mengajar, hal tersebut tentu akan semakin membuat
peserta didik tidak bersemangat dalam belajar.
Harus kita akui, bahwa kondisi tersebut hampir terjadi di
setiap sekolah di Indonesia. Dimana proses pembelajaran hanya mengandalkan di
ruang kelas dengan guru menggunakan metode ceramah sebagai metode mengajarnya.
Padahal saat ini guru diituntut untuk lebih kreatif dalam menemukan
metode-metode baru dalam mengajar, agar proses pembelajaran menjadi semakin
menyenangkan.
Sesungguhnya banyak sekali pilihan dalam melakukan proses
pembalajaran, dan tidak harus dipusatkan di ruang kelas saja. Karena tempat
belajar bisa dimana saja, baik itu di dalam ruangan maupun di luar ruangan.
Jika proses pembelajaran saat ini selalu dilakukan di dalam ruang kelas, maka
tidak ada salahnya jika para guru mengajak siswanya untuk melakukan proses
pembelajaran di luar ruang kelas. Tujuannya tak lain agar ada suasana baru
dalam proses pembelajaran siswa.
Proses pembelajaran yang penulis maksud adalah
pembelajaran di alam terbuka. Pembelajaran model ini memang belum banyak
dilakukan oleh para guru, karena mereka mengganggap bahwa pembelajaran di alam
terbuka mengurangi konsentrasi siswa dalam belajar. Padahal anggapan tersebut
keliru, karena belajar dialam terbuka justru akan membuat siswa menjadi lebih
bersemangat dalam belajar karena tidak terkungkung dengan ruang-ruang mati di
sekolah.
Banyak sekali manfaat yang bisa kita peroleh saat
melakukan pembelajaran di ruang terbuka (alam). Salah satunya adalah
pembelajaran yang dilakukan bersifat integratif karena dapat memadukan berbagai
unsur pelajaran. Semisal, belajar IPA Biologi tentang tumbuhan, maka saat itu
siswa bisa secara langsung melakukan penelitian tentang tumbuhan yang
dipelajari. Selain itu guru juga bisa mengintegrasikan pelajaran IPA Biologi
dengan pelajaran agama, karena tumbuhan merupakan ciptaan Tuhan.
Guru juga bisa mengintegrasikan pelajaran tersebut
dengan pelajaran Bahasa Inggris, semisal siswa diminta menyebutkan bagian
tumbuhan-tumbuhan yang dipelajari dengan bahasa Inggris. Dengan demikian siswa tidak
hanya bisa mempelajari satu materi pelajaran saja, melainkan secara tidak
langsung bisa mempelajari banyak pelajaran. Hal tersebut tentu merupakan keuntungan
tersendiri bagi siswa karena memperoleh banyak pengetahuan dengan sekali
belajar.
Selain integrasi pembelajaran, sesungguhnya
pembelajaran di alam terbuka akan memberikan pengalaman baru bagi siswa.
Penulis yakin siswa akan merasa lebih senang belajar di alam terbuka, karena metode pembelajaran lebih banyak menggunakan metode action learning, dimana siswa
akan belajar
melalui pengalaman
langsung. Hal tersebut tentu akan menjadikan siswa menjadi lebih bersemangat, tidak bosan, dan lebih aktif.
Posting Komentar
Posting Komentar